|
Sunday, 19-05-2024, 16:27:36 Welcome Guest
Main | Sign Up | Login | RSS |
Dokter Internship Indonesia |
Publisher
Endometriosis
DEFINISI Endometriosis adalah suatu penyakit dimana bercak-bercak jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, padahal dalam keadaan normal endometrium hanya ditemukan di dalam lapisan rahim.
Biasanya endometriosis terbatas pada lapisan rongga perut atau permukaan organ perut. Endometrium yang salah tempat ini biasanya melekat pada ovarium (indung telur) dan ligamen penyokong rahim. Endometrium juga bisa melekat pada lapisan luar usus halus dan usus besar, ureter (saluran yang menghubungan ginjal dengan kandung kemih), kandung kemih, vagina, jaringan parut di dalam perut atau lapisan rongga dada. Kadang jaringan endometrium tumbuh di dalam paru-paru.
Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan pertama (ibu, anak perempuan, saudara perempuan). Faktor
lain yang meningkatkan resiko terjadinya endometriosis adalah memiliki
rahim yang abnormal, melahirkan pertama kali pada usia diatas 30 tahun
dan kulit putih.
Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15%
wanita subur yang berusia 25-44 tahun, 25-50% wanita mandul dan bisa
juga terjadi pada usia remaja. Endometriosis yang berat bisa menyebabkan kemandulan karena menghalangi jalannya sel telur dari ovarium ke rahim.
| PENYEBAB Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori berikut: - Teori menstruasi retrograd (menstruasi yang bergerak mundur)
Sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasi bergerak mundur ke tuba falopii lalu masuk ke dalam panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut. - Teori sistem kekebalan
Kelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasi tumbuh di daerah selain rahim. - Teori genetik Keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan kepekaan yang tinggi terhadap endometriosis.
Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada
lapisan rahim untuk membengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap
kemungkinan terjadinya kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon
yang sama terhadap sinyal ini, tetapi mereka tidak mampu memisahkan
dirinya dari jaringan dan terlepas selama menstruasi. Kadang terjadi
perdarahan ringan tetapi akan segera membaik dan kembali dirangsang pada
siklus menstruasi berikutnya. Proses yang berlangsung terus menerus
ini menyebabkan pembentukan jaringan parut dan perlengketan di dalam
tuba dan ovarium, serta di sekitar fimbrie tuba. Perlengketan ini
bisa menyebabkan pelepasan sel telur dari ovarium ke dalam tuba falopii
terganggu atau tidak terlaksana. Selain itu, perlengketan juga bisa
menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur yang telah dibuahi menuju
ke rahim.
Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada: Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis Siklus menstuasi 27 hari atau kurang Menarke (menstruasi yang pertama) terjadi lebih awal Menstruasi berlangsung selama 7 hari atau lebih Orgasme ketika menstruasi.
| GEJALA Endometriosis bisa menyebabkan: Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi) Kemandulan Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual).
Jaringan
endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa
menyebabkan pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan
melalui rektum selama menstruasi atau nyeri perut bagian bawah ketika
berkemih.
Jaringan endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar ovarium bisa membentuk massa yang terisi darah (endometrioma). Kadang endometrioma pecah dan menyebabkan nyeri perut tajam yang timbul secara tiba-tiba.
Kadang tidak ditemukan gejala sama sekali.
| DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada
pemeriksaan panggul akan teraba adanya benjolan lunak yang seringkali
ditemukan di dinding belakang vagina atau di daerah ovarium.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan: Laparoskopi Biopsi endometrium USG rahim Barium enema CT scan atau MRI perut. | PENGOBATAN Pengobatan tergantung kepada gejala, rencana kehamilan, usia penderita dan beratnya penyakit.
Obat-obatan
yang dapat menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan
jaringan endometrium adalah pil KB kombinasi, progestin, danazole dan
agonis GnRH. Agonis GnRH adalah zat yang pada mulanya merangsang
pelepasan hormon gonadotropin dari kelenjar hipofisa, tetapis elelah
diberikan lebih dari beberapa minggu akan menekan pelepasan
gonadotropin. .
Pada endometriosis sedang atau berat mungkin
perlu dilakukan pembedahan. Endometriosis diangkat sebanyak mungkin,
yang seringkali dilakukan pada prosedur laparoskopi. Pembedahan biasanya dilakukan pada kasus berikut: - bercak jaringan endometrium memiliki garis tengah yang lebih besar dari 3,8-5 cm - perlengketan yang berarti di perut bagian bawah atau panggul - jaringan endometrium menyumbat salah satu atau kedua tuba - jaringan endometrium menyebabkan nyeri perut atau panggul yang sangat hebat, yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan. Untuk membuang jaringan endometrium kadang digunakan elektrokauter atau sinar laser. Tetapi pembedahan hanya merupakan tindakan sementara, karena endometriosis sering berulang.
Ovarektomi (pengangkatan ovarium) dan histerektomi
(pengangkatan rahim) hanya dilakukan jika nyeri perut atau panggul
tidak dapat dihilangkan dengan obat-obatan dan penderita tidak ada
rencana untuk hamil lagi. Setelah pembedahan, diberikan terapi sulih estrogen.
Terapi bisa dimulai segera setelah pembedahan atau jika jaringan
endometrium yang tersisa masih banyak, maka terapi baru dilakukan 4-6
bulan setelah pembedahan.
Pilihan pengobatan untuk endometriosis: - Obat-obatan yang menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium
- Pembedahan untuk membuang sebanyak mungkin endometriosis
- Kombinasi obat-obatan dan pembedahan
- Histerektomi, seringkali disertai dengan pengangkatan tuba falopii dan ovarium.
Obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati endometriosis
Obat | Efek samping | Pil KB kombinasi estrogen-progestin | Pembengkakan
perut, nyeri payudara, peningkatan nafsu makan, pembengkakan
pergelangan kaki, mual, perdarahan diantara 2 siklus menstruasi,
trombosis vena dalam | Progestin | Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi, perubahan suasana hati, depresi, vaginitis atrofika | Danazole | Penambahan
berat badan, suara lebih berat, pertumbuhan rambut, hot flashes, vagina
kering, pembengkakan pergelangan kaki, kram otot, perdarahan diantara 2
siklus, payudara mengecil, perubahan suasana hati, kelainan fungsi
hati, sindroma terowongan karpal | Agonis GnRH | Hot flashes, vagina kering, pengeroposan tulang, perubahan suasana hati | |
|
Category: Kedokteran | Added by: shevahck (24-01-2013)
|
Views: 267
| Rating: 0.0/0 |
|
|